Rayhan Latief Membawa Semangat Sang Ayah ke Asia-Pacific Amateur Championship di Dubai

Published on October 24, 2025

Rayhan Latief bersama sang ayah. Foto : Dok Pri

Teegolf.id, Dubai — Di antara para pegolf muda terbaik Asia Pasifik yang akan bertanding di Emirates Golf Club, Dubai, ada satu sosok Indonesia yang melangkah dengan beban emosional dan tekad yang luar biasa. Rayhan Abdul Latief yang kini baru menginjak  usia 18 tahun, tidak hanya membawa 14 stik golfnya ke lapangan, tetapi juga membawa kenangan mendalam tentang almarhum ayahnya, Hasanuddin Abdul Latief sosok yang menanamkan semangat juang dan kecintaannya terhadap olahraga ini sejak kecil.

Rayhan akan tampil untuk keempat kalinya secara berturut-turut di Asia-Pacific Amateur Championship, kejuaraan amatir paling bergengsi di kawasan ini. Lebih dari sekadar turnamen, kesempatan ini adalah panggung untuk mewujudkan mimpi lama yang sering ia bicarakan dengan sang ayah bermain di The Masters dan The Open.

“Inspirasi saya bersumber dari kedua orangtua saya. Mereka selalu memberikan seribu persen usaha, bukan untuk diri mereka sendiri tetapi untuk saya. Sekarang saya harus memberikan yang terbaik demi kebaikan diri saya,” ujar Rayhan yang kini menjadi pegolf Indonesia dengan peringkat tertinggi di World Amateur Golf Ranking, posisi 226.

Tahun lalu, sang ayah berpulang di usia 71 tahun, meninggalkan jejak dalam-dalam di hati Rayhan. Hasanuddin adalah sosok penting di balik perjalanan golfnya bukan hanya sebagai ayah, tetapi juga mentor yang membentuk karakter dan mentalitasnya. Sementara sang ibu, Sunarni Darmorejo, selalu mendampingi Rayhan ke berbagai turnamen di dalam dan luar negeri, sang ayah berperan menanamkan kedisiplinan, daya juang, serta mental tangguh yang terus ia bawa hingga kini.

Rayhan bersama keluarga, Foto : Dok Pri

“Beliau menanamkan mental yang kuat di dalam diri saya. Beliau tahu cara memotivasi saya, tahu kapan harus keras dan kapan harus lembut. Beliau mengenal saya luar dalam. Tidak semua anak bisa mengobrol dengan orangtuanya, tapi saya bisa dengan beliau,” tutur Rayhan dengan mata yang berkaca-kaca.

Kisah cintanya dengan golf dimulai sejak usia delapan tahun ketika Hasanuddin pertama kali membawanya ke driving range. Awalnya, golf hanya dianggap olahraga sosial. Namun, pandangan itu berubah setelah mereka menemukan kanal YouTube pegolf Australia, Karl Vilips, yang kala itu mulai dikenal di dunia amatir.

“Kami tidak berniat ikut turnamen internasional, tapi setelah menonton Karl, ayah meminta saya mulai serius. Skor pertama saya di kejuaraan nasional waktu itu 114 dan 108. Setelah itu saya menang untuk pertama kalinya, dan kami terus mencari cara untuk jadi lebih baik,” kenang Rayhan.

Semangat dan kecintaan sang ayah terhadap golf menjadi teladan yang tak tergantikan. Hasanuddin telah bermain golf selama lebih dari 40 tahun dan hampir setiap bulan membawa pulang piala. Kegigihan itu menular pada Rayhan, yang akhirnya memilih golf bukan sekadar hobi, melainkan jalan hidup.

“Ayah benar-benar maniak golf. Saya ingin melakukan hal yang sama bermain, berkompetisi, dan menang seperti beliau,” ujarnya.

Baca Juga : Rayhan Latief, Harapan Baru Golf Indonesia di Asia-Pacific Amateur Championship 2025

Kenangan manis antara ayah dan anak itu kini menjadi sumber kekuatan di tengah kesibukan Rayhan menjalani tahun pertamanya di University of North Texas. Ia masih mengingat bagaimana mereka menonton Masters Tournament 2004 bersama, saat Phil Mickelson memenangkan Jaket Hijau untuk pertama kalinya.

“Kami membahas bagaimana kakek Phil mungkin ‘mengarahkan’ bola itu agar masuk. Sekarang saya berpikir, mungkin ayah saya juga akan melakukan hal yang sama dari atas sana,” katanya.

Rayhan akan bertanding bersama empat pegolf Indonesia lainnya Asa Najib Bhakti, Amadeus Christian Susanto, Kenneth Sutianto, dan Randy Bintang dari total 120 peserta yang akan berlaga di Majlis Course, Emirates Golf Club. Bagi Rayhan, ini bukan sekadar kejuaraan untuk mengharumkan nama bangsa, tetapi juga perjalanan spiritual yang membawanya lebih dekat dengan sosok ayah yang selalu menjadi inspirasinya.

“Ayah pasti akan senang sekali melihat saya bermain di sini dengan keyakinan penuh. Saya akan berjuang sebaik mungkin, bukan hanya untuk diri saya, tapi untuk beliau.”pungkasnya. (kar)