Merah Putih Siap Berkibar di Panggung Golf Asia-Pacific Amateur Championship 2025

Teegolf.id, Surabaya– Indonesia kembali menatap panggung golf amatir terbesar Asia Pasifik dengan penuh optimisme. Lima pegolf muda terbaik Tanah Air siap mengibarkan Merah Putih dalam Asia-Pacific Amateur Championship (AAC) edisi ke-16, yang akan digelar pada 23–26 Oktober 2025 di Majlis Course, Emirates Golf Club, Dubai, Uni Emirat Arab.
Nama-nama yang akan membela Indonesia antara lain Rayhan Abdul Latief, Asa Najib Bhakti, Amadeus Christian Susanto, Kenneth Sutiato, dan Randy Bintang. Kehadiran mereka bukan sekadar mengisi kuota, melainkan membawa harapan besar agar Indonesia mampu mencetak sejarah baru di ajang yang selama ini dikuasai negara-negara kuat seperti China, Jepang, Australia, dan Korea Selatan.
Sorotan utama tertuju pada Rayhan Abdul Latief dan Randy Bintang, dua pegolf muda yang telah menunjukkan peningkatan konsisten. Rayhan, yang kini berusia 18 tahun dan menempati peringkat 155 dunia versi World Amateur Golf Ranking (WAGR), tampil percaya diri setelah mencatat progres dalam tiga penampilannya terdahulu. Pada debut 2022 ia gagal lolos cut, namun bangkit di 2023 dengan finis T31, lalu meraih hasil terbaik sejauh ini dengan posisi T24 tahun lalu. “Saya merasa bersemangat tahun ini, apalagi bertanding di Emirates Golf Club yang layout-nya cocok buat saya. Target utama saya adalah berusaha memenangi AAC, karena belum pernah ada pegolf Indonesia yang juara,” ujar Rayhan, yang kini berkuliah di University of North Texas.

Randy Bintang, yang berusia 21 tahun, juga menjadi salah satu andalan. Tahun lalu di Jepang, ia sempat membuat kejutan besar dengan membukukan skor 65 di putaran pertama sehingga memimpin klasemen sementara. Meski akhirnya finis di posisi T19, catatan tersebut menjadi pencapaian terbaiknya dan menambah modal kepercayaan diri. “Pengalaman tahun lalu sangat berharga. Saya akan lebih sabar dan fokus agar bisa tampil maksimal jika kembali berada di posisi yang sama,” kata Randy.
Selain Rayhan dan Randy, Kenneth Sutiato akan menjalani partisipasi ketiganya, Amadeus Christian Susanto tampil untuk kedua kalinya, sementara Asa Najib Bhakti akan menjalani debut penuh harapan. Indonesia berharap mampu melampaui pencapaian terbaik yang pernah diraih George Gandranata, yang finis T17 pada edisi 2011 di Singapura.
Asia-Pacific Amateur Championship bukanlah turnamen biasa. Didirikan pada 2009 oleh Asia-Pacific Golf Confederation (APGC), The R&A, dan Masters Tournament, ajang ini menjadi jalan utama bagi pegolf amatir Asia Pasifik menuju level dunia. Juara tahun ini akan langsung mendapat tiket ke Masters Tournament 2026 dan The Open ke-154, sementara runner-up akan masuk jalur The Open Qualifying Series. Tidak hanya itu, tiga besar juga berhak tampil di The Amateur Championship ke-131, salah satu turnamen amatir tertua dan paling prestisius di dunia.
Tahun ini, sebanyak 119 pegolf dari 41 negara anggota APGC sudah mengonfirmasi keikutsertaan. Mereka termasuk pegolf top seperti Harry Takis dari Australia, Ziqin Zhou dari China, Kent Hsiao dari China Taipei, Jeffrey Shen dari Hong Kong, serta trio Jepang Taisei Nagasaki, Taishi Moto, dan Rintaro Nakano. Dari Thailand, ada nama besar Ratchanon “TK” Chantananuwat yang disebut sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di dunia.
Sejak pertama kali digelar, AAC telah melahirkan bintang-bintang besar. Hideki Matsuyama, juara Masters 2021, dua kali menjuarai turnamen ini. Begitu pula Takumi Kanaya dan Keita Nakajima dari Jepang, hingga Cameron Smith, Cameron Davis, dan Min Woo Lee dari Australia. Secara kolektif, alumni AAC telah meraih 33 gelar PGA Tour dan lebih dari 140 kemenangan di tur profesional utama dunia.
Baca Juga : Apple Resmi Luncurkan iPhone 17 Series, Harga Mulai Rp13 Juta
Tahun ini juga menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya Emirates Golf Club, Dubai, menjadi tuan rumah AAC. Majlis Course, lapangan rumput pertama yang dibangun di Timur Tengah pada 1988, kerap menjadi arena bagi turnamen elit Dubai Desert Classic. Lapangan rancangan Karl Litten ini pernah melahirkan momen ikonik, termasuk kemenangan Tiger Woods, Rory McIlroy, dan Ernie Els yang hingga kini memegang rekor lapangan dengan skor 61. Bertanding di lapangan bersejarah dengan latar gedung pencakar langit Dubai jelas menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta, termasuk tim Indonesia.
Dengan kombinasi pengalaman, semangat, dan progres yang ditunjukkan, kontingen Indonesia bertekad memberi kejutan. Rayhan, Randy, Kenneth, Amadeus, dan Asa akan mengusung target realistis: tampil kompetitif sekaligus membuka peluang finis terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di AAC. “Bersaing di Asia-Pacific Amateur Championship selalu memberi motivasi besar. Kami ingin menunjukkan bahwa pegolf Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain di salah satu turnamen amatir terbaik di dunia ini,” tegas Rayhan.
Kini, sorotan akan tertuju ke Dubai. Apakah “Lima Sekawan” Indonesia ini mampu menuliskan babak baru dalam sejarah golf Tanah Air? Jawabannya akan hadir di Majlis Course, 23–26 Oktober mendatang. (kar)