Bersyukur karena Dipaksa Belajar Golf
Cr Pic : JGC for Teegolf.id
Pernah mengikuti turnamen ASEAN Junior Golf mewakili kota Malang pada tahun 2003, rupanya menjadi pengalaman berharga bagi seorang Suhartono Kusentyo Putra. Bertemu dengan golfer handal dari berbagai negara, rupanya menjadi pelecut pria yang kerap disapa Toton tersebut untuk lebih giat lagi belajar tentang golf.
Pemimpin Kantor Fungsional Bank Jatim Syariah Kediri ini menceritakan bahwa dari 30 peserta yang ikut serta, ia mendapatkan peringkat ke 13 besar. Hal ini tentu sangat membanggakan karena tantangan yang dihadapi sangat sulit terutama pada event internasional seperti itu.
Toton sendiri mengenal golf dari kedua orang tuanya. Kendati berawal dari sebuah paksaan, ia tetap konsisten berlatih. Agar tidak mengecewakan, iapun akhirnya mau tidak mau harus melakukan hal tersebut.
“Dulu sempat berontak dan marah, kenapa sih saya harus dipaksa untuk belajar golf. Padahal tidak ada yang menarik dari olahraga ini hanya sekedar memukul dan memukul. Namun Almarhum Ayah selalu mengajak saya ke driving Abdurrahman Saleh Malang , agar saya terus berlatih dan turun ke lapangan,” terangnya.
Sempat rehat semasa Sekolah Menengah Atas dan memilih olahraga sepak bola, Toton akhirnya harus kembali menekuni golf karena tuntutan pekerjaan. Banyaknya mitra dan rekan yang menekuni golf, membuat ia mau tidak mau harus bermain golf kembali. Dari sinilah, ia baru menyadari kenapa sang Ayah sangat memaksa untuk belajar golf karena banyak manfaat yang dapat diperoleh terutama untuk dunia kerja atau bisnis.
“Sekarang saya bersyukur sekali karena Alm Ayah saya memaksa untuk belajar golf. Karena dalam golf kita dapat mengembangkan diri dan meningkatkan jaringan relasi dari berbagai lini bisnis dan lintas profesi. Kita juga dituntut untuk melatih kesabaran dan fokus. Disamping itu, golf adalah olahraga yang fun sekaligus menantang dikarenakan dalam setiap pukulan kita harus memiliki strategi permainan,” tambahnya.
Hal inipun lanjut Toton sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dimana ia dituntut untuk sabar, tidak boleh buru-buru dalam mengambil keputusan, merancang strategi dalam bekerja dan membangun relasi.

Totonpun telah mengoleksi hampir tujuh trophy dari berbagai turnamen golf. Iapun menargetkan bahwa di tahun depan ia dapat lebih banyak lagi mengkoleksi trophy dan meningkatkan handicapnya.
Ia juga tergabung dalam Jatimers Golf Community (JGC). Besar harapannya melalui komunitas ini, ia dapat memberikan kontribusi positif untuk pengembangan olahraga golf di Bank Jatim kedepan.
“Semoga melalui komunitas ini, golf di Bank Jatim dapat berkembang lebih besar lagi dan dapat bermunculan talenta – talenta baru sehingga dapat mewakili Bank Jatim baik di event nasional maupun internasional,” pungkasnya. (SA)